Mempunyai teman kerja yang toxic pastinya sangat menjengkelkan, ya? Entah karena tindakannya yang suka membulli, provokasi, menyuruh-nyuruh, melecehkan, manipulative dan suka memanfaatkan. Jika tidak ditangani dengan baik, salah-salah kamu malah bisa berakhir membenci pekerjaan dan kantormu.

"teman kerja yang toxic"

Lalu bagaimana agar kita bisa terhindar dari nasib buruk saat memiliki rekan yang toxic? Artikel ini akan menjawabnya secara lengkap. Yuk simak penjelasannya!

Cara Menghadapi Teman Kerja yang Toxic

Sebelum kamu berakhir depresi, perlu segera menemukan cara yang tepat menghadapi rekan yang toxic. Terapkan cara-cara berikut ini:

Jaga Jarak

Jangan terlalu libatkan diri dalam pertemanan dengan orang yang toxic. Karena bukan hanya mentalmu yang akan menderita. Namun bisa jadi kamu ikut-ikutan menjadi toxic.

Berhubunganlah dengan mereka sebatas pekerjaan saja. Tidak perlu menyesal tidak menjalin hubungan pertemanan dengan mereka.

Jaga Reaksi

Perhatikan reaksimu saat menghadapi mereka. Tahan emosi jika mereka mulai memancing. Jangan sampai reaksimu malah justru merugikanmu.

Kontrol emosi lebih baik. Berpikir dulu sebelum bertindak. Kamu bisa saja mendiamkan mereka dengan argumentasi yang baik saat kamu ‘diserang’.

Libatkan Pihak Ketiga

Jika teman toxicmu mulai menggangu kinerjamu, libatkan pihak ketiga seperti atasan atau yang berwenang. Biar mereka yang akan menindak temanmu itu. Jika kamu percaya diri dengan prestasimu, bisa saja ajukan penyewaan virtual office dengan pola kerja remote working  untuk menjaga produktivitas dari gangguan rekan kerja toxicmu itu.

Fokus Kepada Dirimu

Fokus pada tanggung jawab pekerjaanmu. Hiraukan saja teman toxicmu. Anggap saja mereka angin lalu yang tidak ada manfaatnya kepadamu.

Kamu bisa menggunakan metode relaksasi seperti yoga ataupun meditasi. Untuk mengatasi burnout karena ulah kaum toxic di sekitarmu.

Jika semua cara di atas sudah kamu terapkan namun tetap tidak kuat menghadapi teman kerja toxic. Apalagi ternyata pihak manajemen tidak mendukungmu. Maka langkah terakhir, resign. Banyak perusahaan di luar sana yang memperhatikan kesehatan mental karyawannya. Tidak perlu terlalu loyal pada perusahaan yang tidak peduli pada karyawannya.

Selain upaya diatas dukungan kantor yang nyaman atau kantor yang support kerja remote dengan work from anywhere juga penting, hubungi hybrid office jika kamu memerlukan layanan virtual office atau layanan sewa kantor dedicated

Kirim
Hello admin saya perlu info lebih lanjut tentang